Cari Blog Ini

Jumat, 05 November 2010

MASALAH DALAM PENDIDIKAN JASMANI

MASALAH DALAM PENDIDIKAN JASMANI
            Masalah dalam pendidikan jasmani sangat tergantung dari dimana sekolah tersebut berdiri. Masalah tersebut dapat terjadi dalam berbagai factor,factor tersebut antara lain: sekolah/lingkungan, guru penjas/pendidik, siswa. Masalah tersebut dapat d uraikan sebagai berikut :
A.    Sekolah di Pedesaan
1.      Sekolah / Lingkungan
a.       Sekolah dalam daerah pedesaan sangat lah minim oleh sarana prasarana dalam melakukan pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran penjas.
b.      Selalu tertinggal masalah teknologi dalam pembelajaran penjas yang sedang berkembang.
c.       Kurangnya fasilitas pendukung dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
d.      Sekolah tersebut biasanya bersentuhan dengan masyarakat jadi keadaan pembelajaran tidak kondusif.
e.       Peralatan yang minim saat pembelajaran.
f.       Tidak adanya fasilitas yang baik untuk pembelajaran.

2.      Guru penjas/pendidik
a.       Kurangnya guru penjas yang berkelayakan.
b.      Guru tidak tepat waktu karena jarak antara tempat tinggal dan sekolah sangat jauh dan medan yang di lalui sangat sulit.
c.       Kurang efektif dalam penyampaian materi.
d.      Guru tersebut malas saat mengajar

3.      Siswa
a.    Banyak siswa yang tidak mematuhi tata cara pembelajaran dengan baik.
b.    Siswa tidak aktif dalam pembelajaran.
c.    Kurangnya pengetahuan tentang materi yang akan dipelajari.
d.   Kurangnya minat untuk melakukan aktifitas jasmani.
B.     Sekolah di Perkotaan
1.      Sekolah / lingkungan
a.     Lingkungan sekolah yang terlalu bising.
b.    Sangat minimnya fasilitas yang ada.
c.     Tidak adanya korelatif yang baik antara sekolah dengan lingkungan.
d.    Tidak adanya pengamanan yang baik saat pembelajaran penjas.

2.      Guru penjas / pendidik
a.     Tidak mempunyai dedikasi yang tinggi saat mengajar.
b.    Karena dianggap siswa sudah bisa guru seenaknya mengajar.
c.     Hanya mengajar siswa yang sudah bias salah satu olahraga.
d.    Menyerahkan pengajaran oleh siswa yang di anggap mampu.

3.      Siswa
a.     Siswa terlalu sulit diatur.
b.    Siswa seenaknya sendiri saat pembelajaraan.
c.     Bermain sendiri saat pembelajaran.


Dalam berbagai uraian tersebut dapat ditambah sebagai berikut :
1.      Kekuranagan guru penjas yang layak.
2.      Jumlah pelajar yang terlalu ramai untuk pengajaran yang kondusif.
3.      Peralatan yang tidak sesuai bagi pelajar berkebutuhan khusus khusus.
4.      Pelajar berkebutuhan khusus terpinggirkan oleh pelajar normal.
5.      Masalah fisikal bagi para pelajar berkebutuhan khusus,
6.      Komunikasi antar guru dan pelajar berkebutuhan khusus, pelajar normal dengan pelajar berkebutuhan khusus.
7.      Perlakuan yang sama antara pelajar normal dan pelajar berkebutuhan khusus.
8.      Peralatan yang minim saat pembelajaran.
9.      Belum tersedianya fasilitas olahraga indoor.
10.  Kurangnya perhatian yang serius oleh pihak sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar